Hak Jawab Notaris Sulistyo Sri Rahayu Terkait Pemberitaan “Sindikat Mafia Tanah Diduga Melibatkan Notaris Pesawaran, Masyarakat Dihimbau Waspada”

- Jurnalis

Selasa, 13 Agustus 2024 - 12:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hak Jawab Notaris Sulistyo Sri Rahayu

Hak Jawab Notaris Sulistyo Sri Rahayu

Pesawaran – Hak jawab ini disampaikan oleh Notaris Sulistyo Sri Rahayu terkait pemberitaan di media ini berjudul “Sindikat Mafia Tanah Diduga Melibatkan Notaris Pesawaran, Masyarakat Dihimbau Waspada” diposting pada Minggu, 11 Agustus 2024 – 13:58 WIB. Hak jawab dikirimkan melalui pesan WhapsApp diterima redaksi pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Berikut isi hak jawab selengkapnya.

Judul tersebut dianggap tidak sesuai dengan isi berita yang disampaikan oleh Polres Pesawaran, yang saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Dari informasi yang diperoleh, Polres Pesawaran menyatakan bahwa proses penyelidikan sedang berlangsung, dan pihak kepolisian belum menyimpulkan apapun terkait dugaan keterlibatan seorang notaris dalam kasus mafia tanah.

Polisi saat ini mendalami keterangan dari berbagai pihak yang terlibat.

Notaris dalam hal ini berperan sebagai pihak yang memberikan kepastian hukum kepada para pihak yang bersepakat dalam suatu perjanjian, bukan sebagai pihak yang melakukan perjanjian.

Jika terjadi pelanggaran perjanjian oleh salah satu pihak, notaris hanya bertanggung jawab memberikan keterangan sesuai dengan isi perjanjian yang dibuat.

Kasus ini bermula dari perbuatan Ade Ferri Octara dan Anis Rosita, pasangan suami istri yang sebelumnya berprofesi sebagai pengembang perumahan.

Mereka menjual sebuah unit rumah senilai Rp290 juta kepada seorang pembeli bernama Mutia Sari.

Pembayaran dilakukan dengan mekanisme DP sebesar Rp150 juta, sementara sisanya sebesar Rp140 juta dibayarkan secara angsuran selama 36 bulan.

Notaris yang terlibat dalam pembuatan akta pengikatan jual beli hanya menjalankan fungsinya sebagai penyedia jasa pelayanan hukum, memfasilitasi kesepakatan kedua belah pihak yang tertuang dalam akta tersebut. Akta ini dijadwalkan berakhir pada Maret 2024.

Namun, Mutia Sari kemudian melaporkan bahwa ia telah melakukan pelunasan dengan menggunakan kantor notaris tanpa ada konfirmasi lebih lanjut kepada notaris terkait.

Notaris yang bertugas, Sulistyo Sri Rahayu, mengungkapkan bahwa segala bentuk transaksi seharusnya dilakukan di hadapan notaris, bukan hanya meminjam tempat di kantor notaris.

Sulistyo mengaku baru mengetahui masalah ini setelah mendapat laporan dari Mutia Sari.

Pelunasan tersebut yang diduga telah melibatkan pihak lain, tercatat dalam kwitansi pembelian senilai Rp270 juta untuk tanah dan bangunan di Perumahan Putra Bangsawan Blok A 04, dengan menggunakan kwitansi kantor notaris.

Namun, yang menandatangani kwitansi tersebut adalah mantan staf notaris berinisial BI, bukan pihak penjual.

Hal ini dianggap sebagai pelanggaran, dan Sulistyo menyatakan telah berkonsultasi dengan Polres Pesawaran mengenai hal ini.

Notaris Sulistyo Sri Rahayu mengaku merasa dirugikan atas penggunaan kwitansi tersebut, yang seharusnya dikeluarkan oleh pihak penjual.

Ia juga telah melaporkan Ade Ferri Octara, Anis Rosita, dan mantan staf notaris BI ke Polres Pesawaran sejak tahun 2022. Hingga saat ini, keberadaan para terlapor belum diketahui.

“Saya sangat mengapresiasi langkah hukum yang diambil oleh pelapor Mutia Sari kepada Polres Pesawaran. Saya siap memberikan keterangan sesuai kedudukan dan fungsi saya sebagai notaris. Kami bersama-sama harus berjuang agar persoalan ini menjadi terang benderang.”

Notaris Sulistyo Sri Rahayu berharap agar kepolisian dapat segera menuntaskan kasus ini dan menemukan para pelaku yang telah merugikan banyak pihak, termasuk dirinya.

Saya mempercayakan sepenuhnya kepada kepolisian untuk menuntaskan persoalan ini agar pelaku dapat segera ditangkap dan ditemukan keberadaannya.”(*)

Baca Juga :  Rapat Terakhir Bersama Komisi I DPR RI, Prabowo Pamit dan Mohon Maaf

Berita Terkait

Lindungi dan Sejahterakan Pekerja, Kejati Penerangan Hukum di BPJS Ketenagakerjaan Kota Bandar Lampung
Dituding Fitnah, Ketum Gepak Beberkan Fakta Agar Paham Masalah… Ini Datanya
9 Hari Jelang Berakhirnya Program Pemutihan Pajak, UPTD Samsat Rajabasa Gencar Sosialisasi Lewat Operasi Patuh Krakatau 2025
Dinas Pendidikan Lampung Klarifikasi Polemik PPDB, Thomas Americo: Kuota Terbatas, Sistem Tetap Transparan
Soal Legal Standing Ahli Waris Pendiri, Kuasa Hukum Pemohon: Pernyataan Mereka Tak Layak, Itu Akal-akalan
Polda Lampung Gelar Minisoccer Kapolda Cup 2025
Polda Lampung Berhasil Gagalkan Penyelundupan Ratusan Burung Ilegal Via Jalur Tol
Tukang Las di Bandar Lampung Ditangkap Usai Cabuli 3 Anak di Bawah Umur
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 08:57 WIB

Lindungi dan Sejahterakan Pekerja, Kejati Penerangan Hukum di BPJS Ketenagakerjaan Kota Bandar Lampung

Jumat, 8 Agustus 2025 - 13:11 WIB

Dituding Fitnah, Ketum Gepak Beberkan Fakta Agar Paham Masalah… Ini Datanya

Rabu, 23 Juli 2025 - 08:32 WIB

9 Hari Jelang Berakhirnya Program Pemutihan Pajak, UPTD Samsat Rajabasa Gencar Sosialisasi Lewat Operasi Patuh Krakatau 2025

Kamis, 17 Juli 2025 - 21:42 WIB

Dinas Pendidikan Lampung Klarifikasi Polemik PPDB, Thomas Americo: Kuota Terbatas, Sistem Tetap Transparan

Minggu, 13 Juli 2025 - 22:13 WIB

Soal Legal Standing Ahli Waris Pendiri, Kuasa Hukum Pemohon: Pernyataan Mereka Tak Layak, Itu Akal-akalan

Berita Terbaru