Bandar Lampung, Atmosfirnews.id
Ketua Umum GEPAK Lampung, Wahyudi, mengungkapkan kebanggaannya atas hasil positif dari perjuangan yang telah dilakukan oleh organisasi ini.
Jerih payah GEPAK Lampung dalam memperjuangkan hak-hak siswa dan meningkatkan kualitas pendidikan di Bandar Lampung kini mulai terlihat buahnya.
Melalui berbagai advokasi dan aksi nyata, GEPAK Lampung berhasil menarik perhatian banyak pihak akan pentingnya tanggapan cepat terhadap isu-isu pendidikan.
Salah satu momen penting terjadi saat Wahyudi mengunjungi kediaman Kenzy, siswa SMPN 41 yang menjadi korban kekerasan di sekolah.
Dalam kunjungannya, ia tidak hanya menegur Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, tetapi juga menawarkan harapan dan solusi agar dinas dapat lebih responsif terhadap keluhan masyarakat.
Wahyudi menekankan pentingnya kolaborasi antara siswa, wali murid, dan guru, didukung oleh Dinas Pendidikan sebagai pembina.
“Keberhasilan pendidikan hanya dapat tercapai jika semua pihak bekerja sama dengan cepat dan tanggap. Kita perlu menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi siswa,” tegasnya dengan optimisme.
Teguran yang disampaikan GEPAK Lampung bukan sekadar kritik, melainkan cerminan harapan agar Dinas Pendidikan lebih responsif dan peduli terhadap kebutuhan siswa.
Wahyudi berharap, di masa mendatang, dinas dapat lebih proaktif dalam menanggapi keluhan terkait pendidikan, sehingga insiden serupa tidak terulang.
Dengan dedikasi dan kepedulian yang kuat, GEPAK Lampung telah menjadi pelopor gerakan sosial yang berdampak nyata bagi dunia pendidikan di Bandar Lampung.
Harapan besar kini tertuju pada sinergi yang lebih baik antara semua pihak, sehingga pendidikan di Lampung dapat terus berkembang dengan baik, aman, dan berkelanjutan.
Orang tua Kenzy, Lia, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada GEPAK, terutama kepada Wahyudi.
“Terima kasih GEPAK dan terima kasih Pak Wahyudi, karena Bapak telah menyampaikan keluhan anak saya kepada dinas dan pihak sekolah,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kenzy Aury, siswa SMPN 41 Bandar Lampung, mengalami perundungan oleh kakak kelasnya yang menyebabkan kakinya patah.
Setelah kejadian tersebut, orang tua Kenzy melaporkan masalah ini kepada GEPAK Lampung, yang segera mengambil tindakan.
Dan akhirnya, Rabu (16/10/2024) kemarin, hadir di kediaman Kenzy, Mulyadi Syukri, S.Sos, Kabid Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung didampingi oleh Daryanto Hery, Kepala Sekolah SMPN 41 Bandar Lampung serta beberapa orang guru.
Mereka datang dengan maksud untuk melihat secara langsung perkembangan kondisi fisik Kenzy setelah setelah beberapa waktu lalu jatuh di sekolah.
Dalam kesempatan itu setelah memperkenalkan diri dan menanyakan secara langsung kondisi Kenzy, Mulyadi juga menyampaikan salam dari Ibu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, Hj. Eka Afriana, S.Pd kepada Ibunda Kenzy dan Kenzy.
Kepada Kenzy dan keluarganya Mulyadi megaku prihatin dan menyesalkan peristiwa yang menimpa Kenzy pada waktu itu.
“Ananda Kenzy, bapak minta kamu bersabar ya, karena ini musibah yang sebelumnya tidak kita ketahui. Bapak berharap Kenzy masih tetap bersemangat,” ujar Mulyadi.
“Meski belum bisa berkumpul dengan teman-teman (di sekolah), pihak sekolah mejamin tetap memberikan pembelajaran secara daring kepada Kenzy agar tidak tertinggal pembelajaran,” janji Mulyadi yang dibenarkan Daryanto Hery.
Pada kesempatan itu pula, Mulyadi memberikan saran kepada orang tua Kenzy untuk melakukan pengobatan lebih lanjut ke Rumah Sakit Daerah milik Pemerintah Kota Bandar Lampung, RSUD A. Tjokrodipo Bandar Lampung. Jika bersedia akan disampaikan ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, Eka Afriana.
Ibunda Kenzy sangat antusias menanggapi saran itu dan menyatakan akan segera membicarakan dengan keluarga karena sebenarnya sudah ada keinginan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut namun terkendala biaya.
Pada kesempatan itu Ahlia, ibunda Kenzy mengucapkan terimakasih atas perhatian yang sudah dilakukan oleh pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung dan pihak Sekolah kepada Kenzy.
“Terimakasih kepada bapak/ibu yang sudah meluangkan waktu mengunjungi Kenzy.
Saat ini Kenzy hanya bisa beraktivitas di dalam rumah, itupun dengan alat bantu berjalan. Jika berjalan kakinya masih terasa ngilu (nyeri). Kami sangat ingin Kenzy lekas sembuh hingga bisa sekolah seperti biasanya. Harapan kami hanya itu, tanpa menuntut apapun, apalagi materi dari pihak manapun,” ujar Ahlia.
Tidak hanya Ahlia yang terlihat bahagia dengan kunjungan itu, Kenzy pun tampak senang, wajahnya selalu tersenyum sambil mendengar obrolan orangtuanya dengan tamu yang hadir.
Sementara itu, Kepala SMPN 41 Bandar Lampung, Daryanto Hery, S.Pd. menyampaikan akan memberikan dispensasi penuh kepada Kenzy selama sakit.
” Kita ingin Kenzy segera sembuh, sehingga bisa ke sekolah belajar bersama, belajar itu penting untuk masa depan dan itu kita yang membentuknya. Saya harap Kenzy tidak putus asa dan teruslah bersemangat untuk belajar,” pesan Daryanto.
Pada kunjungan itu Kabid Dikdas Disdikbud Kota Bandar Lampung juga menyampaikan tali asih kepada orangtua Kenzy sebagai tambahan biaya pengobatan kesembuhan Kenzy.
GEPAK turut mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan oleh Disdikbud Kota Bandar Lampung dan pihak SMPN 41 Bandar Lampung, karena itu adalah bentuk perhatian yang dibutuhkan pihak keluarga Kenzy saat ini.
Wahyudi atau yang juga dikenal dengan Yudhi Hasyim, sangat mengapresiasi respon Bunda Eka, sesuai janjinya bahwa beliau sungguh-sungguh Bekerja demi Kemajuan Dunia Pendidikan khususnya dan Kemajuan Kota Bandar Lampung umumnya.
Beliau juga menyampaikan,”Situasi yang ada saat ini bahwa semua ini tidak akan bisa sesuai harapan karena keterbatasan kemampuan kami, untuk itu kami perlu mitra kerja yang sama-sama punya keperdulian positif, keterbatasan sumberdaya menjadi kendala dalam menghadapi dan memantau sekian banyak anak didik,” ujar Bunda Eka.
“Itulah sebabnya mengapa kami butuh peran serta masyarakat,” pungkas Bunda Eka.
Dengan langkah-langkah yang diambil oleh GEPAK Lampung, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik dan aman bagi semua siswa.
Penulis : Yudhi