Mesin Air Masjid, 19 Ribu Pekerjaan dan Hari Kemerdekaan

- Jurnalis

Rabu, 13 Agustus 2025 - 08:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lampung Selatan, Atmosfirnews.id

Mesin Air Masjid, 19 Ribu Pekerjaan dan Hari Kemerdekaan

Oleh Wahyudi:

Bulan Agustus selalu datang dengan gegap gempita. Di kota-kota, bendera merah putih berkibar di setiap sudut jalan, panggung peringatan kemerdekaan berdiri megah dan pidato-pidato resmi menggema dengan bahasa penuh semangat.

Tahun ini, 2025, Hari Kemerdekaan RI ke 80 , salah satu yang menjadi sorotan adalah janji kampanye Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran yang akan  menyediakan 19 ribu lapangan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia, sebuah angka yang terdengar begitu meyakinkan ketika diucapkan di depan kamera.

Namun, di Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, berita yang sampai justru berbeda. Bukan tentang perekrutan besar-besaran, bukan tentang pembukaan pabrik atau proyek padat karya, tetapi tentang pencurian mesin pompa air milik Masjid Al Ikhlas.

Perangkat sederhana yang nilainya mungkin tidak sebanding dengan satu spanduk kampanye itu, tapi fungsinya tak tergantikan yaitu mengalirkan air untuk wudhu, membersihkan masjid, dan mendukung ibadah warga setiap hari.

Situasi kontras ini begitu menusuk. Satu sisi berbicara tentang ribuan pekerjaan yang diharapkan mengangkat perekonomian rakyat, sementara sisi lain menunjukkan bahwa pada kenyataannya ada orang yang rela mencuri demi mendapatkan sesuatu yang bahkan bukan barang mewah.

Baca Juga :  Paripurna Perubahan APBD 2024, DPRD Lampung Selatan Tekankan Efektivitas Anggaran Dukung Capaian Pembangunan

Bila pekerjaan benar-benar tersedia dan kesejahteraan merata, masih perlukah ada yang mengambil risiko menjadi pencuri hanya untuk mendapatkan mesin pompa air?

Janji 19 ribu lapangan pekerjaan seharusnya tidak berhenti sebagai angka yang cantik di atas kertas atau slide presentasi.

Ia harus diwujudkan menjadi kesempatan nyata yang menjangkau hingga pelosok, tempat seperti Tarahan yang jarang masuk headline kecuali saat ada kasus kriminal.

Sebab kemerdekaan yang sejati bukan diukur dari besar kecilnya perayaan 17 Agustus, melainkan dari seberapa aman dan layaknya kehidupan rakyat sehari-hari.

Ironisnya, Hari Kemerdekaan sering diisi dengan lomba-lomba, parade, dan panggung hiburan yang meriah, tetapi di desa-desa, warga justru harus mengumpulkan dana untuk mengganti fasilitas masjid yang hilang.

Ada semacam jarak yang menganga antara narasi besar yang diceritakan di kota dengan realitas yang dirasakan di kampung. Di televisi, kita melihat baju adat dan senyum para pejabat; di lapangan, kita melihat pintu gudang masjid yang jebol dan pipa air yang berhenti mengalir.

Baca Juga :  Dinas Pertanian Lampung Selatan Dituding Monopoli Proyek, Gepak Desak Kejari Lakukan Pemeriksaan Menyeluruh

Peristiwa pencurian ini, sekilas memang hanya kasus kecil. Tetapi ia adalah cermin yang memantulkan wajah kemerdekaan kita hari ini, masih ada warga yang hidup dalam kesulitan, masih ada ruang kosong di mana janji pekerjaan dan kesejahteraan belum mengisi.

Jika kemerdekaan sejati berarti bebas dari rasa takut, bebas dari kekurangan, dan bebas untuk beribadah tanpa hambatan, maka hilangnya mesin air masjid adalah tanda bahwa kemerdekaan itu masih tertunda.

Mungkin inilah yang harus diingat para pembuat kebijakan dan pemegang janji kampanye. Rakyat tidak menuntut pesta besar atau slogan indah.

Mereka hanya ingin hidup aman, punya pekerjaan yang layak, dan bisa beribadah tanpa khawatir kehilangan fasilitas sederhana yang mereka butuhkan.

Ketika janji 19 ribu lapangan pekerjaan benar-benar hadir dan merata, kita tidak lagi akan membaca berita tentang pencurian mesin pompa air masjid di bulan kemerdekaan.

Sampai hari itu tiba, kemerdekaan akan tetap menjadi sesuatu yang dirayakan di panggung, tetapi dirindukan di pelosok.

Penulis : Redaksi

Berita Terkait

Desas-Desus Pergantian Pimpinan DPRD Lampung Selatan Terjawab Sudah, Ini Infonya…
Gelorakan Anti Narkoba, BNNK Lampung Selatan Gelar Siger Tapis di SMAN 2 Kalianda
Diduga Tak Puas Dengan Penanganan Unit PPA Polres Lamsel, Korban Minta Pendapat Ahli Hukum Pidana
Komitmen Berantas Narkoba, BNNK Lampung Selatan Perkuat dan Bentuk Forkom P4GN
Diduga Tak Profesional, Oknum Penyidik Polsek Natar Dilaporkan Keluarga ke Propam Polda Lampung
Misteri Kematian Akim, Keluarga Segera Laporkan Oknum Polsek Natar ke Propam Atas Dugaan Obstruction Of Justice
Predator Anak di Merbau Mataram Masih Bebas Berkeliaran, Keluarga Korban Minta APH Periksa Gufron Sebagai Saksi
Ikuti Upacara HUT Ke-80 RI di BHC Menara Siger, AKBP Rahmad Hidayat: Semangat Kemerdekaan Perangi Narkoba
Berita ini 78 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 18 September 2025 - 14:40 WIB

Desas-Desus Pergantian Pimpinan DPRD Lampung Selatan Terjawab Sudah, Ini Infonya…

Senin, 1 September 2025 - 20:52 WIB

Gelorakan Anti Narkoba, BNNK Lampung Selatan Gelar Siger Tapis di SMAN 2 Kalianda

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 06:41 WIB

Diduga Tak Puas Dengan Penanganan Unit PPA Polres Lamsel, Korban Minta Pendapat Ahli Hukum Pidana

Jumat, 29 Agustus 2025 - 19:18 WIB

Komitmen Berantas Narkoba, BNNK Lampung Selatan Perkuat dan Bentuk Forkom P4GN

Kamis, 28 Agustus 2025 - 21:27 WIB

Diduga Tak Profesional, Oknum Penyidik Polsek Natar Dilaporkan Keluarga ke Propam Polda Lampung

Berita Terbaru